Categories

Selasa, 01 Maret 2011

Cinta

Kadang hal yang diharapkan berbenturan dengan kenyataan. Orang menganggapnya sebagai takdir. Di sitiulah perasaan bermakna, salah satunya adalah cinta. Apa yang dialami Saras memang biasa, terjadi pada remaja atau manusia umumnya. Tetapi ini menjadi luar biasa, ketika ia merasa bahwa simpatinya sebagaimana pungguk merindukan bulan.

Sudah kurang lebih satu bulan ia memendam seribu rasa yang membuat jantungnya berdebar kencang saat melihat sang pujaan hatinya yang bernama Rifal. Rifal anak kelas XI IPA 2 yang terkenal dengan sifatnya yang sangat baik, sholeh dan tentu saja bikin semua wanita kagum kepadanya.

Pada saat saras sedang duduk di tempat duduk yang biasa ia tempati, seorang wanita datang menghampirinya...
"Ras, tumben lo diem aja, kenapa? lagi galau yaaa?" tanya nita teman sebangkunya.
"Enggak, gue lagi mikirin anak kelas XI IPA 2 nit, udah ganteng manis banget lagi, satu student day sama gue, baik banget anaknya, bikin cenat cenut" jawab Saras.
"Cieeeee... Ada yang lagi jatuh cinta nih, hahahaha" ledek Nita.
"Ih apa sih nitaaaaa" Jawab Saras malu malu.

Walaupun Rifal disukai banyak wanita wanita cantik, Rifal sangat cuek dan tidak peduli, karena mungkin menurutnya Cinta itu tidak penting, yang terpenting baginya hanya Sekolah dan Ibadah, yaaa memang dia sangat terkenal dengan sosok yang sangat taat kepada agamanya.

Semakin hari, Saras semakin merasakan perasaan yang sangat besar kepada Rifal, Saras mungkin sudah merasakan cinta kepada Rifal, tetapi mungkin susah untuk dekat dengan Rifal, ya Saras tau karena Rifal tidak memikirkan masalah Cinta. Saras semakin bingung dengan keadaan yang seperti ini, maka dari itu Saras hanya mengagumi sosok Rifal yang sangat baik, dalam tahap kagum ini aku malah semakin berharap bisa mendapatkan sosok seorang Rifal.

Suatu hari, Nita teman sebangku Raras bercerita tentang Rifal, dia bercerita tentang semua kebaikan Rifal.
"Ras, tau gak? Rifal tuh ya kalo udah sayang sama orang, bakalan susah buat dilepas." jelas Nita
"Emang iya Nit? Waaaah cowok idaman banget tuh" Jawab Raras
"Jodohin gue sama Rifal dong Nit, ya ya ya ?" Tambah Raras.
"Apa? Lo suka sama Rifal? Anak XII IPA 2 kan? yang ikut eksis? Yang bawa motor supra terus jaketnya warna biru?" Celetuk Fahmi
"Iya si Rifal lo tau Mi ?" Jawab Nita
"Yah dia mah ikut marawis sama kayak gue, Islami banget anaknya, lo mau nomer handphonenya gak Ras?" Tanya Fahmi
"Hah? enggak ah, gue gak mau sms dia, tunggu dia sms gue aja." Jawab Saras
"Oh, yaudah besok gue kasih nomer handphone lo ke dia deh" Tawar Fahmi
"Gak usah lah, ntar malah dia risih sama gue" Jawab Saras
"Yaudah woles aja sama gue mah" Jawab Fahmi dengan muka sok baik.

Hari demi hari berlalu, tiba tiba dering sms di handphone Saras berbunyi, dan ketika d ibuka, sms itu adalah sms dari seorang yang ditunggu tunggu oleh Saras, yaitu sms dari seorang Rifal, begitu di sms oleh Rifal, Saras loncat kegirangan, dan hari itu ia menjadi sangat gembira.

Besoknya, Saras bertanya kepada Fahmi tentang nomer yang sms dia.
"Fahmi, kemaren ada yang sms gue, dia ngaku dia Rifal, lo ngasih no gue ke dia?" Tanya Saras dengan wajah ingin tahu, padahal sudah tahu
"Iya, gue yang ngasih, hebat kan gue?" Jawab Fahmi dengan wajah sok polos.
"Ya Allah, lo mah iseng aja deh mi" Balas Saras dengan wajah sok kesel.
"Udah gapapa, dia juga kok yang mau nomer lo" Jawab Fahmi
"Ya ampun ternyata seorang Rifal minta nomer HP gue?" Gumam Saras dalam hati

Satu minggu penuh, Raras smsan dengan Rifal, betapa senangnya hati Raras di sms oleh Rifal. Tapi suatu ketika Rifal sms.. "Ras, kalo ketemu gue, lo jangan malu malu ya, sapa gue aja, hehe"
"Hah? malu malu? iya iya gak deh hehe" Jawab Saras senang
"Oke oke, udah makan blm lu? Tanya Rifal
"Belom nih, magh gue kambuh, jadi gak enak mau makan juga" Jawab Saras pasrah
"Ya ampun, makanlah sedikit, biar gak terlalu sakit" Ucap Rifal perhatian
"Iya iya ntar aja makannya" Jawab Saras dengan senang
"Ih kok gitu dih? makan dong!!" Perintah Rifal
"Iya iya, gue makan deh hehe" Jawab Saras dengan wajah yang sangat sumringah
"Nah gitu dong, hehe"
Saras sangat senang dengan perhatian yang diberikan oleh Rifal kepadanya, maka dari itu Saras mulai menuju tahap Cinta terhadap Rifal.

Suatu hari Rifal mengajak Saras pulang bareng, tetapi Saras menolak, karena Saras sangat malu untuk pulang bersama Rifal, jadi mungkin kesempatan lain.

Tapi, dalam perjalanan pendekatan Saras dengan Rifal, tentu saja gak selancar jalan tol, pasti ada suatu perusak yang datang menghampiri.

Orang ketiga. Iya, orang ketiga ini yang sekarang mengganggu pendekatan antara Rifal dengan Saras. Orang ketiga ini bernama Jeni, dia tiba tiba datang menghampiri Rifal, dengan wajah yang sangat sok polos dan sangat menyebalkan, perusak itu mendekati Rifal, Saras sangat cemburu.
Saras pun menjadi sangat diam, dan lebih sering menyendiri, mungkin karena sudah terlalu sayang dengan seorang Rifal.

Rifal meyakinkan seorang Saras, bahwa Rifal dengan Jeni tidak ada hubungan apa-apa, dan hanya sebatas teman. Dan mungkin itu yang membuat Saras semakin sayang dengan Rifal, ya walau Saras tahu kalau seorang Rifal terikat perjanjian dengan kegiatan eksis, bahwa persyaratan menjadi anak eksis tidak boleh berpacaran.

Tetapi dengan cara seperti ini, Saras sudah senang bisa dekat dengan Rifal, dan Saras harap sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar